Book Review: Ayahku (Bukan) Pembohong by Tere Liye

Banyak sekali pesan moral yang bisa diambil dari buku ini. Buku ini bagus, dengan alur maju mundur yang teratur dan penuturan bahasa yang halus.
BOOK review:

Ayahku (Bukan) Pembohong by Tere Liye

Judul Buku: Ayahku (Bukan) Pembohong
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 298 Halaman
Tahun Terbit: 2011

Rating: 4.5/5
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Ah, yang menghina belum tentu lebih baik daripada yang dihina. Kebanyakan orang yang menghina diri mereka sendiri dengan menghina orang lain."

Buku ini bercerita tentang seorang anak yang dibesarkan oleh dongeng-dongeng kesederhanaan hidup yang diceritakan oleh ayahnya. Semakin dewasa, Dam, tokoh utama dalam cerita ini mulai mencari tahu kebenaran atas cerita-cerita ayahnya. Ibunya yang sakit-sakitan tidak dibawa ke Rumah Sakit karena tak mempunyai cukup uang. Ibu hanya mendapatkan pertolongan sederhana dan seadanya. Hingga akhirnya ibu meninggal karena penyakitnya yang semakin parah.

Tak lama setelah Ibu meninggal, Dam menikah dan mempunyai anak. Lama-kelamaan, ia tak mau anaknya mendengar cerita dari ayah, sehingga malam itu Dam mengusir ayah dari rumah. Keesokan paginya, ia mendapat kabar bahwa ayah ditemukan pingsan di kuburan ibu. Setelah di bawa kerumah sakit, dalam kondisi lemah, ayah menceritakan cerita untuk yang terakhir kalinya. Apakah akhirnya Dam mempercayai semua dongeng yang telah diceritakan ayahnya?

"Nah, Dam, selamat melanjutkan hidup. Apa kata pepatah, hidup harus terus berlanjut, tidak peduli seberapa menyakitkan atau seberapa membahagiakan, biarkan waktu yang menjadi obat. Kau akan menemukan petualangan hebat berikutnya di luar sana."

Baca kisah selengkapnya di Ayahku (Bukan) Pembohong.